Teknis Penulisan Ma Ismiyah dan Ma Nafiyah

TEKNIS PENULISAN MA ISMIYAH DAN  MA NAFIYAH

DALAM PEMBELAJARAN QAWAID AL-IMLA’

JESSIKA TANIA LENDEON

Email : jessikatanialendeon@gmail.com

ROSITA A. HASYIM

Email : Rositahasyim0@gmail.com

 

 

ABSTRAK

 Penulisan artikel ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana Teknis Penulisan Ma Ismiyah dan Ma Nafiyah dalam pembelajaran Qawaid Al-Imla’. Metode yang digunakan untuk  penulisan artikel ini adalah dengan menulusuri situs-situs jurnal Ilmiah yang berkaitan dengan Teknis Penulisan Ma Ismiyah dan Ma Nafiyah dalam Pembelajaran Qawaid Al-Imla’ lalu menganalisisnya dan menyajikannya secara sistematis di dalam artikel ini. Manfaat dari pembuatan artikel ilmiah ini yaitu agar kita dapat lebih mengetahui bagaimana cara penulisan Ma Ismiyah dan Ma Nafiyah.  

Kata Kunci : Penulisan, Ma Ismiyah, Ma Nafiyah.

A.    PENDAHLUAN

Pengertian Imla Imla’ berarti talqin yaitu menyampaikan atau mendiktekan kepada orang lain dengan suara keras agar dia memindahkan secara baik dan benar dari segi bahasa dan mempelajarinya.Imla, adalah bagian dari maharah al-kitabah atau menulis dalam bahasa Arab. Dalam menulis bahasa Arab setidaknya mencakup tiga keterampilan menulis, yakni : pertama kemampuan menyalin huruf hijaiyah secara baik dan benar. Ke dua kemampuan meletakkan tanda baca dengan benar, dan ke tiga adalah keterampilan menulis indah atau kaligrafi. Tujuan imla’ ini bisa dibedakan menjadi dua, yakni tujuan langsung dan tak langsung. Tujuan langsungnya adalah mampu menulis huruf Hijaiyah. Secara spesifik bisa dijabarkan sebagai berikut:

a) Memberikan latihan kepada peserta didik penulisan huruf-huruf dan kalimat-kalimat dengan memperhatikan lebih seksama kalimat-kalimat yang banyak terjadi kesalahan dalam penulisan

b) Imla’ merupakan salah satu cabang dari cabang-cabang bahasa, sehingga dapat memastikan tugas utama dari bahasa yaitu pemahaman.

c) Memperbaiki tulisan dan memperjelasnya.

d) Melatih beberapa indra yang berkaitan dengan imla’ yaitu: telinga, tangan dan mata

e) Memperluas pengalaman, bekal ilmu bahasa.

f) Melatih penulisan secara cepat, jelas dan benar sehingga membiasakan peserta didik untuk mendengarkan dengan baik.

g) Membiasakan peseta didik hidup bersih, teratur, cermat dan kritis. Sedangkan tujuan tak langsungnya adalah:

 a) Melatih kecepatan berpikir, memahami makna, da karakter huruf.

 b) Memepertajam inra pendngaran dan penglihatan.

c) Melaith peserta didik untuk bersikap cermat dan teliti.

. Kedudukan Imla’ Para ahli bahasa bersepakat bahwa imla’ memiliki kedudukan yang sangat besar diantara cabang-cabang ilmu bahasa, karena ia merupakan dasar yang penting dalam mengungkapkan bahasa lewat tulisan.(Riyadi, n.d.) Adapun penulisan Huruf maa memiliki karakteriskti tersendiri dalam penggunaannya dibandingkan dengan huruf-huruf lain. Huruf maa juga dikenal sebagai huruf yang memppunyai banyak versi. Secara garis besar, dalam Bahasa Arab huruf maa ini dapat dibagi menjadi dua yaitu: Maa sebagai Bentuk Huruf dan Maa sebagai bentuk isim (kata kerja).

 Ibnu muqatta pernah berujar “Al khaththa lil al amir zinat, walial ghani kamal, walial fahis maal” (khat bagi penguasa adalah perhiasan bagi sang pemilik harta, khat perlambang kesempurna bagi sang fakir adalah sebagai komoditi). (Syafii, 2015) Kemudian adapun levelnya, menulis arab mempertimbangkan postur huruf dan kata sebagai dasar pengembangan. Waupun pertimbangan ini terkesan spele, namun sangat menentukan karena dalam penulisan Arab semua aspek menentukan tingkat keterbacaan dan pemahaman makna.(Syafii, 2015) Belajar bahasa Arab maharah al-kitabah terdapat beberapa macam teknik salah satu  diantaranya  adalah  khat.  Khat merupakan  menulis  pada  kategori  keindahan, sehingga dalam pembelajaran khat peserta didik tidak hanya menulis menulis huruf dan membentuk   kata   serta   kalimat   saja,   tetapi   juga   menyentuh   aspek   estetika   atau keindahan.  Oleh  karena  itu,  tujuan  pembelajaran  khat  adalah agar  para  peserta  didik terampil menulis huruf-huruf dan kalimat bahasa arab dengan benar dan indah. Menulis  indah  Arab  atau  dikenal  dengan  khat  atau  kaligrafi  telah  memberikan sentuhan   sendiri. Terutama   dalam   proses   belajarnya   maupun   dalam   bentuk   hasil karyanya seakan bahasa Arab dan kaligrafi itu satu. Hal ini ditujukan agar peserta didik yang baru mulai mengenal bahasa Arab mempunyai rasa senang dan suka belajar bahasa Arabsehingga    ketika    mendapatkan    pelajarannya    peserta didik beranggapan bahawasanya belajar bahasa Arab itu mudah dan menyenangkan.Berkembangnya  seni  kaligrafiseiring  dengan  perkembangan  agama  Islam  yang dibawa  oleh  Nabi  Muhammad SAW.  Meskipun  tempat  kelahiran  Islam  adalah  ArabSaudi, kaligrafi tidk hanya berkembangdi Saudi. Pada sejarah kebudayaan Islam dapat diketahui  bahwa  seni  kaligraf  juga berkembang  di  Irak,  Iran,  Turki  dan  Indonesia. Tujuan  pembuatan  kaligrafi  pada  awalnya  adalah  untuk  mengagungkan  ayat  suci  Al-Quran,  tetapi   seiring   dengan   berjalannyawaktu kaligrafi   berkembang   dan   lebih mementingkan keindahHingga  saat  ini  kaligrafi  masihbanyak  ditulis  dan  dipamerkan  dalam  pameran ada juga  yang digunakan sebagai hiasanarsitektur masjid, keramik, kaca berwarna danlain-lain.  Sanggar  kaligrafi  juga  terdapatdimana-manadan  sering  kita  jumpai  kaligrafi dijadikan sebagai ekstrakulikuler, unitkegiatan mahapeserta didikdan mata pelajaran di beberapa sekolah dan perguruan tinggi.(Aghnin Khulqi, 2018)

 

 

 

 

 

B.     PEMBAHASAN

Dalam pengunaannya, huruf maa mempunyai karakteristik tersendiri dibanding dengan huruf-huruf yang lain. Karena memang huruf maa ini mempunyai banyak versi dan bentuk. Secara garis besar penggunaan huruf maa di dalam Bahasa Arab ini bisa dibagi menjadi dua; yaitu maa sebagai bentuk huruf, dan maa sebagai bentuk isim.

            Pada kesempatan kali ini penulis akan sedikit membahas tentang beberapa macam-macam huruf maa yang penulis ketahui.

            Huruf maa yang berbentuk sebagai huruf:

1.      Maa nafiyah ( ما نافية )

Yaitu maa yang terletak sebelum fiil yang mempunyai makna nafi (tidak)

Contoh: وما ظلمنهم ولكن كانوا أنفسهم يظلمون (dan tidaklah kami mendholimi mereka tetapi merekalah yang mendholimi mereka sendiri)

2.      Maa nafiyah muhmilah ( ما نافية مهملة )

Yaitu maa yang terletak sebelum mubtada khobar yang rofa, dan mempunyai makna nafi (tidak)

Contoh: ما محمدٌ إلا رسولٌ (Muhammad hanyalah seorang rosul)

3.      Maa saudaranya laisa ( ما نافية من أخوات ليس )

Yaitu maa yang beramal seperti kana (merofakan isim dan menashobkan khobar)

Contoh: ما زيدٌ قائماً  (zaid bukanlah orang yang berdiri)

4.      Maa zaidah ( زائدة ما)

Yaitu maa tambahan

Contoh: فبما رحمة من الله (أي برحمة)  (maka berkat dengan rahmat Allah)

5.      Maa zaidah kafah ( زائدة تامة ما)

Yaitu maa yang mencegah amil beramal, seperti contohnya inna yang ditambah dengan maa zaidah kafah maka amalnya inna menjadi gugur

Contoh: إنما المؤمنون إخوةٌ (orang mukmin adalah saudara)

6.      Maa masdariyah ( مصدرية ما)

Yaitu maa yang berfungsi layaknya an masdariyah dalam masdar muawwal

Contoh: وضاقت عليكم الأرضُ بما رحبتْ (أي برحبها) (dan bumi yang luas itu terasa sempit bagimu)

            Huruf maa yang berbentuk sebagai isim

1.      Maa istifhamiyah (  ما استفهامية )

Yaitu maa yang mempunyai makna istifham (makna tanya)

Contoh: ما سمك؟ (siapa namamu?)

2.      Maa maushuliyah ( ما موصولية )

Yaitu maa yang mempunyai makna alladzi, dan masuk ke dalam golongan maushul musytarok

Contoh: ما عندكم ينفد وما عند الله باقٍ (apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang di sisi Allah akan kekal)

3.      Maa syarthiyah ( شرطية ما)

Yaitu maa yang bermakna syarat dan menjazamkan dua fiil

Contoh: وما تقدموا لأنفسكم لأنفسكم من خير تجدوه عند الله  (dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah)

4.      Maa ta’ajub ( تعجب ما)

Yaitu maa yang bermakna ta’ajub (takjub/terkesan)

Contoh: ما أجمل وجهَك (betapa cantiknya wahjahmu)

5.      Maa nakiroh ( نكرة ما)

Yaitu maa yang mempunyai makna nakiroh dan mengharuskan adanya sesuatu yang menyifati kenakirohannya

Contoh: مررتُ بما معجبٍ لك (aku berjalan dengan sesuatu yang membuatmu takjub)

6.      Maa nakiroh tammah ( نكرة تامة ما)

Yaitu maa yang mempunyai makna nakiroh dan tercukupi dengan dirinya sendiri (tidak membutuhkan naat atau lain sebagainya)

            Contoh: أعطني كتابا ما (berilah aku suatu kitab!)(Aghnin Khulqi, 2018)

KESIMPULAN

Dalam pengunaannya, huruf maa mempunyai karakteristik tersendiri dibanding dengan huruf-huruf yang lain. Karena memang huruf maa ini mempunyai banyak versi dan bentuk. Secara garis besar penggunaan huruf maa di dalam Bahasa Arab ini bisa dibagi menjadi dua; yaitu maa sebagai bentuk huruf, dan maa sebagai bentuk isim.

 

 

 

 

 

 

  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Aghnin Khulqi. (2018). macam macam ما dalam Bahasa Arab (12 macam ما). https://uqyyy.blogspot.com/2018/02/macam-macam-dalam-bahasa-arab-12-macam.html

Riyadi, M. (n.d.). Sinergi antara Khat Imla’dan Bi’ah Lughawiyah dalam Meningkatkan Maharah Kitabah dan Istima’pada Pembelajaran Bahasa Arab.

Syafii, A. G. (2015). Penulisan Huruf dan Warna dalam Islam. Jurnal Dakwah Risalah, 26(3), 104–108.

 

 

                                                                                                                                  


Komentar